ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, January 16, 2012 | 7:49 PM | 0 Comments

    KSAL : Teknologi Tiga Kapal Selam Korsel Sebesar $ 1,08 M

    Jakarta - Indonesia berencana melakukan transfer teknologi kapal selam dengan Korea. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno mengatakan, untuk proses transfer teknologi tiga kapal selam ini, pemerintah menganggarkan sebesar Rp1,080 miliar.

    "Kapal selam itu istilah lainnya adalah silent killer. Jadi kalau kapal selam sepi itu lumrah. Kalau ramai namanya kapal kobong (terbakar). Jadi jangan tanya-tanya terus, karena kapal selam itu senjata rahasia. Kalau setiap perkembangannya ditanya terus sama dengan mengekspos kemana-mana," ujarnya di usai Rapat Pimpinan Tahun 2012 di Gedung Kemenhan, Jakarta, Senin, 16 Januari 2012.

    Menurut Soeparno, proses transfer teknologi ini sudah berjalan sesuai prosedur dan sudah memasuki proses tanda tangan.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan ada tiga manfaat yang didapat dari transfer teknologi kapal selam dengan Korea.

    Untuk kapal selam yang pertama diharapkan kita mengirimkan orang guna mempelajari dan ikut dalam pembangunan kapal selam. Kapal selam yang kedua, diharapkan kita sudah bekerjasama dengan ahli-ahli dari Korea mengerjakan kelanjutan dari kapal pertama. Sedangkan yang ketiga, diharapkan pekerjaannya ada di Indonesia dan kita sebagai pekerjanya, bukan disupervisi oleh Korea.

    "Sekarang permasalahannya kita harus menyiapkan sumber daya manusianya," ujarnya.

    Untuk SDM, pemerintah akan menggandeng akademisi, BPPT, dan Ristek. "Jadi tidak hanya dari PT PAL, tetapi kami juga akan meminta kepada akademisi seperti universitas ITS yang menguasai perkapalan dan kapal selam, dan juga dari BPPT dan Ristek," jelasnya.

    Sementara itu, dari segi peralatan, kata dia, memang akan banyak yang harus dipersiapkan khususnya di PT PAL.

    "Sampai saat ini belum ada survei. Nanti kami akan ada audit teknologi seberapa besar kemampuan teknologi kami, baru di dalamnya sarana dan prasarana, kemudian baru ditentukan anggaran," ungkapnya.

    Eris mengungkapkan ada hal yang ingin dicapai dari transter teknologi kapal selam dengan Korea. Paling tidak kita sudah mempunyai SDM yang dapat memelihara kapal selam kita di kemudian hari sehingga perawatan dan lainnya tidak perlu ke luar negeri.

    "SDM sangat dibutuhkan, karena satu kapal selam setiap 4-5 tahun harus masuk overhaul yang harus dikerjakan secara periodik dengan membongkar semuanya," tuturnya.

    Sumber : Vivanews

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.